NASIONAL, kahmibengkulu.com – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Tengah (MW KAHMI Sulteng) di harapkan dapat menghasilkan musyawarah nasional (munas) berkualitas, Punuh Tantangan dan Tanggung Jawab Besar.
Demikian disampaikan Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI, Siti Zuhro, apabila Sulteng ditetapkan sebagai tuan rumah Munas XI pada 2022.
“Jika Sulteng terpilih nantinya, harus mampu menjadi tuan rumah yang menghasilkan Munas yang berkualitas,” ucapnya di Jakarta, Kamis, (17/2).
Wiwik mengingatkan, ada tanggung jawab besar dalam menjadi tuan rumah Munas XI KAHMI. Karenanya, pengurus harus mampu mencegah terjadinya penyimpangan, seperti jual-beli suara.
“Buat nota kesepahaman untuk melaksanakan munas secara terbuka, transparan, dan akuntabel, serta bisa dipertanggungjawabkan,” sarannya.
BACA JUGA :Tuan Rumah Munas Masih Teka-Teki, Empat MW Bersaing kesiapan dan Dukungan.
Selain itu, tuan rumah harus menyiapkan segalanya dengan baik. Pangkalnya, forum tertinggi KAHMI ini di gelar saat pandemi Covid-19.
Terpisah, Ketua MW KAHMI Sulteng, Andi Mulhanan Tombolotu, menyatakan, menjadi kehormatan bagi pihaknya jika terpilih sebagai tuan rumah munas.
“Jika Munas KAHMI dilaksanakan di Kota Palu, itu berarti menjadi event nasional yang pertama di laksanakan pascabencana,” ungkapnya.
“Sungguh suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi umat di Sulawesi Tengah,” imbuh dia.
Andi melanjutkan, pihaknya siap menghimpun seluruh potensi jika menjadi tuan rumah. Harapannya, acara terselenggara dengan baik.
MN KAHMI mulanya menetapkan enam provinsi sebagai calon tuan rumah munas. Namun, hanya empat MW yang telah melakukan verifikasi faktual.
Keempat provinsi tersebut adalah Sulteng, Sulawesi Utara (Sulut), Jawa Timur (Jatim), dan Nusa Tenggara Barat (NTB)
MW KAHMI Sulteng yang sebelumnya juga, mengantar langsung proposal ke MN KAHMI.
Repost : MN Nasional.
