kelebihan dan Kekurangan Diri

TAUSYIAH,kahmibengkulu.com-“kelebihan dan Kekurangan Diri” Bermacam-macam isi bumi ini mulai dari tanaman, hewan, bebatuan termasuk kita manusia. Yang Allah titipkan bumi bersama ini agar kita mengolah bumi untuk hidup di dunia dan kelak bila kembali ke akhirat.

Tidak sedikit orang yang menyombongkan diri baik pada sesama. Termasuk sombong kepada Allah. Yang bentuk enggan beribadah dan selalu berbuat maksiat. Kadang kita tidak sadar. Bagaikan Udang tak tahu di bungkuknya dan orang banyak tak tahu buruknya.

Orang yang tidak menyadari kekurangan dan kesalahannya sendiri cenderung berlaku sombong. Bagai udang sanggup melanting kesana kemari padahal se umur hidupnya tampil bungkuk dan kotoran mengendap di kepala. Semoga kita menjadi makhluk yang sempurna yang sadar dan mau menyadari kekurangan diri.

Bagai Gula

Yang membedakan pribadi satu dengan lainnya salah satunya adalah akhlak. Sebab akhlak menjadi indikator bagi semua orang dalam menilai seseorang itu baik atau tidak. Maka, teruslah menjaga kesopanan dan selalu menebar kesantunan.

Hal lain adat yang tak tertulis di masyarakat adalah tutur kata yang manis dan lembah lembut. Sehingga pitutur seseorang juga bisa menjadi indikator dalam menilai baik buruk pribadi seseorang dari lembut atau tajamnya lidah. Maka itu, biasanya bicara yang baik atau diam saja demikan sabda Rasul. Selain itu mari senantiasa membangkan kemampuan kasih sayangmu pada semua manusia.

Andai kata kita mampu menjaga akhlak, pitutur yang santun, senang berbagi pada siapa pun, saling menyayangi pada sesama. maka yakinlah,  dirimu akan tampak seperti gula dalam benak kebanyakan manusia.

 

BACA JUGA : BAHAGIA DAN DERITA

 

Jangan Pernah Merasa Paling Islam

Semakin hari semakin berkembang ajaran Islam. Meskipun tetap ada yang murtad tapi muallaf dari berbagai pelosok negeri terus bermunculan. Jangan dikira itu karena bagusnya ceramah sang mubaligh tetapi Allah lah yang Maha membolak-balikkan hati manusia.

Untuk itu Jangan merasa bahwa kita paling berjasa sebagai pengurus syara atau BKM sebab tanpa kita, jama’ah tetap akan peduli dengan keberadaan masjid. dan Jangan pula  merasa bahwa kalau kita tidak ke masjid maka masjid akan kosong karena Allah akan kirimkan muslim dari berbagai penjuru datang untuk meramaikan masjid.

Kadang kasihan dengan panitia kurban harus bekerja ekstra saat pemotongan kurban karena halaman masjid sempit sementara ada tanah kosong samping masjid tapi si empunya tanah (Pemilik) jangankan untuk menawarkan kepada panitia untuk dipakai penyembelihan hewan kurban. Dipamiti pun si empunya tanah (Pemilik) berkeberatan memberikan pinjam pakai sekedar memotong kurban. Perlu diketahui yang dibutuhkan sekarang adalah kepedulian sosial pada sesama maupun pada mereka yang belum tertarik untuk ke masjid atau berkurban. Mari sama-sama membangun ummat dengan menjadikan masjid sebagai pondasi kebersamaan.

Pagar Dewa, 18022022

Pesan Harian UJH

kelebihan dan Kekurangan Diri itu Bagaikan  Gula, dan Jangan Pernah Merasa Paling Islam

mwkahmi bengkulu

Website Resmi Majelis Wilayah KAHMI Provinsi Bengkulu

Learn More →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *